Contoh Skripsi,Tesis, Jurnal, Bahan Kuliah, Artikel, dll

Hubungan Antara Fraksi-Fraksi Besi, Aluminium Dan Silikat Dengan Erodibilitas Tanah Dan Erosi Pada Lahan Kering

T. Irmansyah

DOI: Renny Widiastuti

Abstract

Lahan kering di Indonesia diperkirakan seluas 57.036.640 hektar dan sekitar 35 persen dalam keadaan terdegradasi. Permasalahan yang sangat menonjol pada pertanian lahan kering di Indonesia adalah penurunan produktivitas dan kerusakan fisik tanah yang terus meningkat, terutama disebabkan oleh erodibilitas yang tinggi, sehingga tanah yang tererosi juga besar. Kepekaan tanah terhadap erosi sangat tergantung dari fungsi berbagai interaksi sifat-sifat fisika dan kimia tanah. Terdapat dua aspek yang penting dalam hubungannya dengan erosi, pertama adalah aspek sifat-sifat fisiko kimia liat yang menyebabkan terjadinya flokulasi dan aspek yang kedua adalah adanya bahan pengikat butir-butir primer sehingga terbentuk agregat yang mantap, Fe, Al dan Si oksida dapat berfungsi sebagai bahan pengikat (Cementing agent) butir-butir primer menjadi butir-butir sekunder. Tanah-tanah yang didominasi oleh liat kaolinit atau oksida aluminium dan besi terhidrasi umumnya tahan terhadap dispersi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara fraksi-fraksi Fe, Al dan Si tanah dengan erodibilitas dan erosi tanah pada lahan kering Metode penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif yang didasarkan pada hasil pengamatan lapangan dan analisis tanah serta percobaan simulasi hujan dilaboratorium dengan Rainfall Simulator, sampel tanah yang diteliti berasal dari lembah Seulawah, Saree Aceh Besar, Sampel diambil pada lapisan atas (0 - 20 cm) pada 15 titik sampel dari 3 ordo tanah yaitu Ultisol, Oxisol dan Andisol. Analsis fraksi-fraksi Fe, Al dan Si tanah dilakukan di Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian Unsyiah, sedangkan anal isis sifat-sifat fisika dan percobaan simulasi hujan di lakukan di Laboratorium Fisika Tanah. Fraksi-fraksi Fe, Al dan Si ditentukan dengan menggunakan ekstrak ditionit-sitrat (metode Holmgren 1967) dan ekstrak oksalat (0,2 M Asam - ammonium oksalat pH 3). Sifat-sifat fisika tanah yang dianalisis meliputi : tekstur (distribusi butir primer), permeabilitas dan indeks erodibilitas. Percobaan simulasi hujan dilakukan dengan menggunakan Rainfall Simulator, dengan intensitas hujan 20 mm/30 menit dan luas bak sarnpel tanah 573.85 cm3. Data hasil analisis laboratorium dan percobaan simulasi yang diperoleh diolah dengan statistik menggunakan regresi dan korelasi, serta regresi Stepwise serta uji F pada taraf lima persen Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar Fe, tertinggi dijumpai pada Ultisol dan Andisol. Sedang Fe, terendah terdapat pada Oxisol. Persentase Fe kristalin tertinggi terdapat pada Oxisol dan UItisol, sedangkan pada Andisol Fe kristalin rendah. Kadar Fe ditionit (Fed) tertinggi terdapatpada Ultisol dan Andisol dan terendah pada Oxisol Kandungan Fe aktif (Fe-amorf) paling tinggi terdapat pada Andisol dan Ultisol serta terendah terdapat pada Oxisol, dan kadar Fe kristalin (Fea-Feo} Oxisol lebih tinggi dari Ultisol dan AndisoL Andisol mengandung Fe yang lingkat kristalinilasnya lebih tinggi dari jenis tanah Ultisol dan tanah Oxisol. Persentase fraksi Al yang bersifat kristalin (Aid) tertinggi dijumpai pada tanah Andisol, dan berturut - turut diikuti oleh Ultisol dan Oxisol, sedangkan kadar Fe amorfus anima ketiga tanah relatif sama. Kadar Sio tertinggi di jumpai pada tanah Andisol dan diikuti oleh Oxisol dan Ultisul Indeks erodibilitas tertinggi dijumpai pada Andisol dan terendah pada Ultisol dan Oxisol. Rata-rata erosi yang terjadi pada Andisol adalah sebesar 16.34 ton ha atau lebih besar dari Ultisol (12.14 ton ha-1) dan Oxisol (9.28 ton ha-1), Fe ditionit (Fed), Al oksalat (Ald), Si oksalat (Si.) dan rasio molaritas Al/Si tidak menunjukkan adanya korelasi nyata dengan erosi, sebaliknya Fe oksalat (Fed) Fe kristalin (Fed-Feo), tingkat kristalinitas Fe (Feo/Fed) dan Al ditionit (Ald) berkorelasi nyata dengan erosi, Hubungan antara Fe oksalat dengan erosi bersifat linear positif dan nyata (r = 0.852**). Hubungan antara erosi tanah dengan Feo/Fed adalah linear negatif ( r = -0.846**). Erosi berkorelasi positif dan nyata (r = 0.706**) dengan Al ditionit. Hasil anal isis statistik dengan menggunakan regresi berganda (multi variate) menunjukkan bahwa fraksi-fraksi Fe, Al Si dan interaksinya berpengaruh nyata terhadap erosi tanah. Namun setelah di uji lanjut dengan metode Stepwise diketahui bahwa variabel yang paling menentukan terhadap erosi adalah Fe kristalin (Fed – Feo) dan tingkat kristalinitas senyawa besi oksida (FeJFed), dengan persamaan regresi ada/ah : Y = 163 (Fed-Feo + 21.38 (Feo/Fed), dengan R2 = 0.8400** Erosi juga berkorelasi dengan C organik tanah dan beberapa sifat fisika tanah seperti liat, debu, struktur dan permeabilitas. Indeks erodibilitas tanah yang dihitung secara emperis dari hasil percobaan simulasi hujan juga berkorelasi secara linear dengan beberapa fraksi Fe, Al dan Si tanah, yaitu : Fe oksalat (Feo) , tingkat kristalinitas Fe (Feo/Fed), Al oksalat (Alo) dan Si oksaIat (Sio), sedangkan Fed, Fed-Feo, dan Al ditionit (Alo) serta rasio Al/Si tidak berkorelasi nyata. Makin tinggi kadar Fe-aktif dan makin rendah rasio Feo/Fed, indeks erodibilitas tanah makin kecil yang berarti tanah makin tahan terhadap erosi. Indeks erodibilitas tanah yang dihitung Wischmeier berhubungan erat dengan erosi, dim ana hubungan tersebut adaIah linear negatif dan nyata ( r = -0.663 *), sedangkan pola hubungan antara erosi dengan indeks erodibilitas tanah yang dihitung dari percobaan laboratorium adalah linear negative dan sangat nyata D0400220

Hubungan Antara Fraksi-Fraksi Besi, Aluminium Dan Silikat Dengan Erodibilitas Tanah Dan Erosi Pada Lahan Kering Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Bona Pasogit

0 comments:

Post a Comment