Contoh Skripsi,Tesis, Jurnal, Bahan Kuliah, Artikel, dll

MUSEUM TOSAN AJI DI SURAKARTA

Israr Kuncarayakti, Ismid (2006) MUSEUM TOSAN AJI DI SURAKARTA. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik .
[img]
Preview
PDF - Published Version
56Kb

Abstract

Perubahan zaman dari masa dahulu ke masa sekarang dan masa yang akan datang merupakan suatu hal yang sudah pasti namun tidak kesemuanya itu berakibat bak contohnya seperti tosan aji yang pada zaman dahulu memiliki peranan penting bagi negara atau kerajinan dimana keberadaan tosan ajo cukup dibutuhkan oleh para penguasa pada waktu itu seperti untuk membunuh musuh dalam peperangan, symbol jabatan atau tanda penghargaan dari raja kepada bawahan dan lain-lain namun pada saat ini hanya dipakai sebagai perlengkapan dalam pernikahan saja atau sebagai hiasan rumah oleh karena itu tosan aji mengalami kemunduran jauh pada saat sekarang ini dimana era globalisasi membutuhkan teknologi yang maju agar bisa berkembang dengan maju dan pesat selain itu kurang dikenal di kalangan generasi muda padahal tosan aji merupakan cirri khas kebudayaan jawa dan bagian serta symbol dari kebudayaan jawa itu sendiri. Pada dasarnya potensi dari tosan aji belum dimanfaatkan secara optimal khususnya pada segi pariwisataan karena kurangnya komunikasi dan factor keadaan kondisi masyarakat yang memandang image dari tosan aji kurang baik. Selain itu masyarakat masih menyimpan dan memiliki tosan aji atau benda pusaka warisan leluhur. Namun, kebanyakan benda pusaka dalam keadaan kurang terawatt. Pasalnya, pemilik tidak tahu bagaimana cara yang tepat memperlakukan pusaka hasil karya para empu tersohor ratusan tahun silam itu. Di sisi lain, banyak pejabat tinggi dari Jakarta yang sering memburu pusaka hingga kepelosok=pelosok kota/desa, untuk sekedar dikoleksi atau dengan maksud tertentu karena dianggap memiliki daya linuwih. Kota Surakarta sebagai salah satu daerah yang memiliki budaya jawa yang khas turun temurun dimana dulu Kota Surakarta merupakan pusat perkembangan kebudayaan jawa dan tosan aji di pulau jawa. Sudah saatnya dilakukan langkah untuk meningkatkan potensinya terutama dalam hal pariwisataan di Kota Surakarta dan tetap eksistensi dalam keadaan sekarang ini. Pengembangan tosan aji untuk pariwisataan ini masih mengalami kendala, hal ini disebabkan oleh kurangnya atau terbatasnya sarana, prasarana dan fasilitas yang ada di Kota Surakarta selain itu juga adanya image buruk dikalangan masyarakat terutama dari kalangan religius karena dapat membahayakan bila ditinjau dari segi akidahnya. Untuk itu perlu adanya solusi yang mampu menengahi permasalahan tersebut seperti museum atau galeri dan lain-lain. Keberadaan Museum Tosan Aji pada hakekatnya merupakan upaya melindungi asset budaya jawa terutama tosan aji dan mengenalkan sejarah dan cara-cara pembuatannya serta menambah khasanah bagi pariwisataan dan dokumentasi sejarah di Kota Surakarta. Untuk memberikan pengetahuan tentang benda pusaka, Paguyuban Tosan Aji menggelar jamasan dan sarasehan. Berikut petikan wawancara dengan pakar tosan aji yang juga kolektor benda-benda pusaka. “Benarkah di Jawa Tengah masih banyak pemilik Tosan Aji ? Benar, di Jawa Tengah masih banyak yang memiliki benda pusaka. Tetapi mereka kurang memahami cara merawat dan menyimpan pusaka. Buktinya, saat digelar jamasan ada sekitar 500 bilah keris yang didaftarkan untuk di-jamas. Banyak keris sepuh (tua) dengan tangguh masa Mataram serta memiliki dapur atau corak fisik yang indah. Ketika di-jamasi, dapur (fisik keris) sangat indah. Bahkan ada keris temuan karya pada zaman Empu Segaluh yang berusia 900 tahun dan Brojol berusia ratusan tahun. Tosan Aji rata-rata banyak yang berasal dari peninggalan zaman Mataram atau Majapahit, tetapi mungkin pula pemilik mewarisi pusaka dari kakek buyutnya, yang berasal dari Keraton Kasunanan Solo, Majapahit ataupun dari Keraton Yogyakarta. Soal ide para kolektor membuat museum tosan aji, bagaimana menurut Anda? Untuk tujuan hamemetri (melestarikan), museum tosan aji atau benda pusaka saya kira perlu. Kini sudah muncul gagasan dan mendapat respons. Sebab, keberaaan museum itu nanti akan memberi pendidikan kepada generasi muda tentang asal-usul keris dan sejarahnya. Jika museum tempat penyimpanan tosan aji sudah dibangun, para pemilik keris yang tidak mau merawat karena takut dianggap syirik, bisa menitipkan di museum. Sebab, ada pemilik yang membuang benda pusaka dengan cara melarung disungai atau mengubur begitu saja, karena khawatir dianggap syirik. ” Dengan mengetahui serta mempertimbangkan permasalahan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tosan aji perlu diperkenalkan, dilestarikan dan didokumentasikan sejarahnya serta berkaitan erat dengan kebudayaan jawa atau salah satu unsure penting dari buday ajawa dan bisa meningkatkan wisata budaya di Kota Surakarta untuk mewujudkan aspirasi diatas dibutuhkan museum dan galeri tosan aji di Kota Surakarta sebagai salah satu alternative menjaga cagar budaya yang ada di Indonesia. Aktualita : 1. perubahan zaman dari masa lampau ke masa sekarang mempengaruhi keberadaan tosan aji. 2. kurangnya dukungan dari masyarakat terhadap tosan aji 3. kurangnya sarana dan prasarana serta fasilitas yang ada di Kota Surakarta yang dapat menunjang keberadaan tosan aji 4. keberadaan tosan aji kurang begitu dikenal di kalangan generasi muda. Urgensi : 1. perlunya merancang bangunan yang dapat menampung dan mewujudkan aspirasi tersebut terutama dari kalangan penyuka tosan aji 2. perlunya merancang fasilitas pendukung yang memadai 3. perlunya memberi image yang bagus di kalangan masyarakat Originalitas Perancangan sebuah museum tosan aji yang mampu menampung segala aspirasi yang bisa mencitrakan tosan aji dan menceritakan sejarah tosan aji dan kaitannya dengan kebudayaan jawa serta melestarikannya B. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan pembahasan adalah melihat potensi dan permasalahan yang ada untuk kemudian dilakukan suatu kajian dan analisis mengenai tosan aji dan museum serta galeri sehingga dapat digunakan untuk memecahkan masalah dan memanfaatkan serta mengoptimalkan potensi tosan aji. Sasaran yang hendak dicapai adalah merumuskan suatu landasan dalam penyusunan program perencanaan dan perancangan fisik bangunan museum tosan aji secara efisien dan mampu menampung aspirasi yang ada tanpa meninggalkan kaidah-kaidah arsitektural. C. MANFAAT Secara Subyektif Digunakan sebagai landasan dalam proses perencanaan dan perancangan mengenai museum dan galeri tosan aji untuk memenuhi persyaratan LP3A. Secara Obyektif Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk menciptakan image yang bagus dari keberadaan tosan aji dan melestarikan sejarah Tosan Aji. D. METODE PENULISAN Metode penulisan yang digunakan dalam menyusun proposal ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif dan dokumentatif. Langkah-langkah dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut : a. Observasi Lapangan Dengan mengadakan survey langsung ke lapangan yang sudah ada untuk kemudian melakukan pengamatan secara langsung sebagai bahan perbndingan dan pertimbangan dalam proses perencanaan dan perancangan selanjutnya. b. Studi Literatur Dengan mencari sumber data tambahan dari buku-buku maupun sumber-sumber lain yang relevan yang nantinya dapat dijadikan sebagai landasan teori dalam proses perencanaan dan perancangan. E. SISTEMATIKA PEMBAHASAN BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, metode penulisan, dan sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Membahas tentang tinjauan museum, tinjauan tosan aji, pengertian museum tosan aji, tinjauan rekreasi, tinjauan edukasi, dan hubungan antara rekreasi, edukasi dan museum tosan aji serta studi banding BAB III TINJAUAN KOTA SURAKARTA Berisi tentang kondisi fisik, kondisi non fisik, sejarah perkembangan kota, kebijakan pemerintah kota, kebijakan perencanaan pembangunan oleh BAPPEDA BAB IV KESIMPULAN Berisi tentang kesimpulan, batasan dan anggapan. BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi tentang dasar pendekatan, pendekatan aspek fungsional, pendekatan aspek estetika, aspek teknis, penentuan lokasi dan tapak. BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Bab ini berisi tentang tujuan perencanaan, konsep dasar perecanaan dan perancangan, factor perencanaan, program ruang dan lokasi tapak

MUSEUM TOSAN AJI DI SURAKARTA Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Bona Pasogit

0 comments:

Post a Comment